REPIH RENTANG WAKTU0

Ditepi-Nya ku berdiri

Seperti sebongkah batu

Tak mampu mengenali diri sendiri.

Kubalik arah ketepian cahaya-Nya

Berbekal seutas harapan

Tuk' pastikan jalanku.

Jalan ini tiada tepi ..?

Tanpa dinding harapan

Sekedar tuk' bersandar

Jalan ini penuh tanya .. !

Suara-suara riuh itu

T'lah membuatku jengah

Dan ..

Mati .. !

A N D H I E S

TENTANG CINTA0

Cinta ada diantara tetesan air.

Karenanya lah ..

Ia dapat terus mengalir.

Cinta ada disetiap sinar mentari.

Karenanya lah ..

Ia mampu tetap bersinar.

Dan ..

Cinta ada disetiap hela nafasku.

Karenanya lah ..

Aku mampu ,

Tuk utarakan cinta ..

A N D H I E S

BINGKAI KOSONG0

Hampir lelah ku menatapnya ..

Hampir jenuh tuk merasakannya

Seperti ada

Tapi tak nyata

Seperti terasa

Tapi tak teraba

 

Aku berdiri 

Tak berpijak dibumi ..

A N D H I E S

S E S A A T0

Sesaat ..

Pandangan kosong, menapaki yang terjadi

Coba menguak makna yang tersirat

Dari riak kehidupan hari ini

Sesaat ..

Hanya bisa menghela kenangan

Serasa ingin mengulang isyarat

Sambil menekuk pandangan

Sesaat ..
Relung hati kian cemas

Rasa perih menyayat-nyayat

Seakan lupa 'tuk bernafas.

A N D H I E S

AIR MATA IBU0

Ibu.. kau begitu istimewa..

Menjaga dan merawatku hingga dewasa

Peluk hangatmu bagai kesempatan kedua

Untuk ku bangkit dan bijaksana

Ibu.. kau begitu sempurna..

 Ajarkan ku jalani hidup dengan mulia

Do'a-do'amu laksana udara

Senantiasa berhembus tanpa diminta

Ibu.. kau begitu berharga..

Sungguh.. kasih sayangmu tiada tara

Meski anakmu torehkan luka

 Senyum itu masih saja ada

Ibu.. aku ingin kau selalu ada..

Tersemat dihati, fikiran dan jiwa

Ibu.. aku ingin kau bahagia..

Walau baktiku sampai akhir masa

 

A N D H I E S

R E T A K0

Retak sudah..

Mimpi yang ku tata begitu indah

Dari serpihan sisa hati yang pecah

Dan sebentuk cinta yang hampir punah

Retak sudah..

Seperti hilang kendali, hilang arah

Dipicu lara semakin jengah

Aku tertatih, terluka parah

Retak sudah..

Aku jemu.. aku lelah

Ah.. sudahlah...

Tak usah menunggu siapa yang salah.

A N D H I E S

DI AKHIR PENANTIAN0

Tak kutemui ..

Apa yang seharusnya kudapati

Meski ku terus berlari

Tetap saja arah ku mati

Mereka bilang, ini bukan akhir

Lantas.. mengapa ada getir

Hingga aku merasa terpinggir

Oleh segelintir mahluk yang mencibir

Mungkin jalanku tak panjang
Atau hatiku tak cukup tangguh menopang
Luapan empati yang menggenang
Dan ku tak mampu dikenang..

A N D H I E S

PERAHU KERTAS0

Kutitipkan salam pada sepucuk perahu kertas
Hanyutkan rindu yang ingin ku retas
Mendambamu, tak ingin hati cemas
Lalu kubentuk agar segera ku lepas


Kududuk menanti, lambungkan angan
Semoga perahu itu sampai ke tujuan
Akankah niatku berlabuh harapan
Atau hanya dermaga impian


Hari berganti, waktu berputar
Aku masih menanti dan bersabar
Hembusan angin tak jua membawa kabar
Dimana perahu itu terdampar?

A N D H I E S

U N T U K M U1

Rangkaian kata indah

Kan kusalin untuk mu

Sebagai ungkapan rasa

Dari hati kecilku

Sang langit yang membiru

Melukis indah wajah mu

Terpahat guratan cerita

Tentang aku dan dia

Saat nuansa tak lagi memutih

Percayakan aku!

Meski harus menggurui waktu

Pastikan saja arah langkah mu

Tak kan pernah terbesit

Untuk meninggalkan mu

Arah yang kau tuju

Tak kan pernah berganti

Sudah lupakan semua

Apa yang kau ragukan?

Jika goresan ini tercipta,

Hanya untuk mu

A N D H I E S

KARIKATUR BERBISIK0

Katakanlah ..

Meski tertatih.

Katakanlah ..

Meski tak terdengar.

Dan Katakanlah ..

Meski dengan air mata...

A N D H I E S

SKETSA SERPIHAN CINTA0

Hanya ini yang aku punya.

Selebihnya...

Telah terkikis karena cinta.

Seperti harapan yang tak terharapkan,

Aku ragu ..

Kan kubawa kemana sisanya ..

A N D H I E S

MATIKAN SAJA RASA ITU..!1

Dimana ..?

Dimana arah itu..

Dimana suara itu..

Dimana senyuman itu ..

Mengapa hanya bayangan..

Mengapa hanya hayalan ..

Aku semakin tak terkendali ..

A N D H I E S

WANITA ITU !?0

 Senja itu hujan belum juga reda
Aku masih tertahan di alun-alun kota
Sembari menanti langit merona
Ku lantunkan bait pelipur lara



Pandanganku terhenti seketika
Mereka-reka sosok yang ada disana
Sesekali ia terisak mengusap dada
Ingin rasanya menghampirinya



Perlahan kutelisik putaran jarum waktu
Tak terasa cukup lama ku menunggu
Gemericik yang seolah tak mau diganggu
Dan wanita itu.. kemana wanita itu!?

A N D H I E S

SEPERTI MALAM0

Aku adalah nyanyian burung malam

Diantara deru angin menghitam

Dari sudut gulita yang temeram

Tak satupun jiwa bergumam

Aku adalah keheningan

Yang menari diantara sedu sedan

Inginku tak hanya segumpal angan

Rasuki insan dalam buai impian

Aku adalah kisah tak terulang

Saat hatimu kehilangan ruang

Saat cahaya matamu telah usang

Aku akan datang . . .

 A N D H I E S