Jiwanya bagai sebongkah batu retak
Hatinya seperti kemarau di musim semi
Tatap matanya liar, namun sinarnya mati
Tutur katanya bagai pelantun berjubah munafik
Ia senantiasa mengitari seisi bumi
Menyuguhkanmu dunia yang penuh fantasi
Menjejali mu dengan berbagai ambisi duniawi
Sampai kau buta dan sampai kau lupa adanya Dzat yang hakiki
Pernahkah kau tertegun sesaat
Menelaah apa yang telah kau perbuat
Ia tak akan berhenti menjauhkan mu dari taubat
Sebelum kau mati berpeluk sesat . . .
A N D H I E S